Senin 20 Sep 2021 03:10 WIB

Profesor Asal Yakima Ungkap Dampak 9/11 Terhadap Umat Islam

Usai Sejak 9/11, Muslim Amerika hadapi permusuhan dan kecurigaan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Komunitas Muslim di Rockford, Illinois, Amerika Serikat menggelar program open house bagi masyarakat umum
Foto: About Islam
Komunitas Muslim di Rockford, Illinois, Amerika Serikat menggelar program open house bagi masyarakat umum

IHRAM.CO.ID,   YAKIMA -- Salam Awad merupakan salah satu Muslim yang hidup saat teror 9/11 terjadi. Ia dan keluarganya tinggal di Yakima, negara bagian Washington.

Sebagai asisten profesor ilmu politik di Central Washington University selama tiga tahun terakhir, bidang keahlian dan minat pengajaran Awad meliputi hukum internasional, hak asasi manusia, serta gerakan sosial, dengan fokus pada Timur Tengah.

Baca Juga

Dia dan keluarganya yang merupakan keturunan Palestina merasakan beragam masalah 20 tahun yang lalu, akibat dari serangan teroris 11 September 2001. Teror tersebut menyebabkan banyak Muslim Amerika menghadapi permusuhan dan kecurigaan.

"Orang tua saya berimigrasi ke AS pada 1970-an, dan mereka tinggal di Yakima sejak 1990-an. Mereka mencintai komunitas ini dan Yakima secara keseluruhan. Banyak anggota komunitas yang hebat dan selalu mendukung mereka, berdiri dalam barisan solidaritas, bahkan setelah serangan 11 September,” kata Salma Awad dikutip di Yakima Herald, Ahad (19/9).

 

Pada saat 9/11 terjadi, ia berumur 10 tahun dan sedang menonton berita dengan keluarga. Setelah melihat informasi yang beredar, ia merasakan ketakutan. Bagi sebagian besar Muslim, mereka menghadapi ketakutan ganda yaitu ketakutan akan masa depan bangsa dan apakah masih ada teror lain ke depannya. Ia juga mengkhawatirkan keselamatan komunitas Muslim, terlebih setelah semua orang mulai menekankan identitas atau agama para pelaku.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement