IHRAM.CO.ID, LONDON -- Sekretaris Negara untuk Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris Nadine Dorries pernah menyebut burqa Muslim sebagai pakaian abad pertengahan dan berkampanye agar pakaian keagamaan dilarang. Hal yang memicu kekhawatiran baru atas Islamofobia.
Dilansir dari laman Alaraby pada Senin (20/9), Dorries ditunjuk sebagai sekretaris budaya Inggris dalam perombakan kabinet pekan lalu oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Sementara itu, pada 2018, Johnson menulis kolom surat kabar kontroversial, di mana ia mengklaim bahwa burqa menindas bagi wanita. Di kolom yang sama yang ditulis di Telegraph, dia mengatakan wanita yang mengenakan burqa tampak seperti perampok bank dan kotak surat.
Mengikuti jejak Johnson, Dorries mengatakan burqa harus dilarang. "Saya sangat kecewa pada Boris bahwa dia tidak melangkah lebih jauh dan benar-benar menggunakan artikel surat kabar itu untuk menyerukan larangan total terhadap aturan berpakaian, aturan berpakaian abad pertengahan, yang dirancang untuk menutupi kecantikan wanita dan memar mereka," katanya kepada Sky News saat itu.