Selasa 21 Sep 2021 05:17 WIB

Menteri Budaya Inggris Sebut Burqa Kostum Abad Pertengahan

Menteri Budaya Inggris sebut burga kostum abad pertengahan

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Burka

"Perempuan harus diizinkan untuk memilih apa yang mereka kenakan, dan banyak dari perempuan ini tidak diizinkan untuk memilih. Seperti yang saya katakan, mereka bahkan tidak diizinkan untuk memilih siapa yang mereka nikahi," lanjutnya.

"Banyak dari mereka bahkan tidak diizinkan untuk menjaga alat kelamin mereka," tambahnya. Dorries mengacu pada praktik female genital mutilation (FGM), sebuah praktik yang dilakukan di beberapa bagian Asia dan Afrika.

Komentar Dorries digali oleh pengguna Twitter setelah perombakan kabinet. Sementara yang lain menunjukkan komentar lebih lanjut yang dia buat tentang jilbab.

"Dorries terlibat dalam pertengkaran di Twitter dengan jurnalis dan aktivis @a_leesha1 di mana dia menggambarkan jilbab, niqab, dan burqa sebagai bentuk 'kostum abad pertengahan', menyatakan: '(Tidak) masyarakat progresif harus mentolerirnya,' cicit kelompok anti-hate, Hope not Hate.

Akun tersebut membagikan beberapa tangkapan layar interaksi antara Dorries dan jurnalis Aleesha Khaliq. Di mana Dorries mengklaim bahwa wanita yang mengenakan burqa ditekan dengan memaksa untuk menutupi, memisahkan, dan menjadi tidak terlihat. Kemudian dia menyebut burqa sebagai kostum abad pertengahan.

 

Adapun Hope not Hate telah menulis surat terbuka kepada ketua partai Konservatif mengutip keprihatinan besar tentang catatan Sekretaris Kebudayaan yang baru diangkat, dan pola konsisten Islamofobia. Dia dengan bebas mempromosikan propaganda anti-Muslim dan sayap kanan di Twitter feed-nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement