Rabu 22 Sep 2021 18:28 WIB

 100 Tokoh Bangsa Ingatkan Pemerintah Jangan Lengah

Sebanyak 100 tokoh bangsa melakukan pertemuan bahas penanggulangan covid-19.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
 Presiden Joko Widodo mengapresiasi penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi Provinsi Banten dalam Pengarahan Kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Selasa, (21/9). Presiden berharap prestasi tetap menjadikan Provinsi Banten berhati-hati dan waspada dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Foto: Pemprov Banten
Presiden Joko Widodo mengapresiasi penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi Provinsi Banten dalam Pengarahan Kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Selasa, (21/9). Presiden berharap prestasi tetap menjadikan Provinsi Banten berhati-hati dan waspada dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 100 tokoh bangsa melakukan pertemuan virtual pada 18 Agustus lalu untuk membahas langkah-langkah yang tepat dan cepat sebagai solusi menyelamatkan negeri dari pandemi Covid-19. Pembahasan tersebut menghasilkan sejumlah pokok pikiran yang ingin disampaikan langsung kepada pemerintah.

Di antara 100 tokoh bangsa tersebut ialah Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siroj MA, Ketua Umum PP Syarikat Islam Dr Hamdan Zoelva SH MH, dan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Muhammad Jusuf Kalla, Prof Din Syamsuddin, Prof Azyumardi Azra, pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal.

Baca Juga

Ketua Bidang Kajian Akademik Majlis 'Alimat 'Alam Islami (Organisasi Ilmuwan Muslimat Internasional) Indonesia, Nurhayati Djamas, mengatakan, 100 tokoh ini menyampaikan perhargaan kepada pemerintah atas segala upaya dalam menanggulangi pandemi Covid-19 yang menunjukkan banyak perkembangan dan kemajuan.

"Hal ini ditunjukkan oleh mulai menurunnya jumlah rakyat yang menjadi korban, baik terinfeksi virus maupun meninggal dunia," tutur dia membacakan ikhtisar pokok pikiran dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/9).

Namun, Nurhayati mengatakan, pemerintah jangan cepat berbangga diri, apalagi lengah karena pandemi Covid-19 masih mengancam. Selain itu, hasil vaksinasi memang cukup tinggi tetapi tidak serta-merta menciptakan kekebalan kelompok. "Yang terjadi baru herd vaccination yang itu pun belum menjangkau mayoritas atau seluruh warga masyarakat," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement