Kamis 23 Sep 2021 16:49 WIB

Kemenag Bertemu Dubes Saudi Bahas Keberangkatan Umrah

Pemerintah berupaya jamaah umrah bisa berangkat ke Aran Saudi

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Subarkah
Jamaah Umrah melakukan tawau di masa pandemi
Foto: saudigazette
Jamaah Umrah melakukan tawau di masa pandemi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi di Indonesia, Rabu (22/9). Pertemuan dilakukan untuk membahas kesempatan keberangkatan umrah jamaah Indonesia.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Nur Arifin, menyampaikan Dubes Saudi berkali-kali meyakinkan hubungan Indonesia dan Saudi sangat harmonis. Belum dibukanya layanan visa umrah untuk bangsa ini semata-mata karena unsur kehati-hatian menyikapi pandemi Covid-19.

"Oleh karena itu, dengan semakin baik perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia, insya Allah hal ini akan menjadi tanda-tanda baik segera dibuka layanan umroh untuk masyarakat Indonesia. Aamiin," ujarnya saat dihubungi Republika, Kamis (23/9).

 

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan Dubes Saudi bahkan memiliki rencana untuk ikut melepas jamaah umroh Indonesia, untuk pemberangkatan yang pertama kalinya nanti.

Sampai saat ini, lima negara dengan porsi terbanyak mengirimkan jamaah belum ada yang diijinkan umrah. Lima negara yang dimaksud adalah India, Pakistan, Mesir, Turki dan Indonesia.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus juga meminta kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) agar bersabar menghadapi ujian ini. Pemerintah terus berupaya agar masyarakat dapat segera diizinkan oleh Arab Saudi melaksanakan ibadah umrah.

"Saya memahami psikologis pimpinan PPIU dan masyarakat muslim yang sudah gelisah menunggu kepastian umrah oleh Arab Saudi. Pemerintah terus berjuang baik diplomasi maupun upaya lainnya agar kita dapat segera diizinkan masuk Arab Saudi untuk umrah,” kata dia.

Dia lantas meminta agar PPIU membantu pemerintah menyiapkan kesehatan jamaahnya yang masuk daftar umrah tunda sejak Februari 2020. PPIU diminta menginformasikan agar jamaah ini telah melaksanakan vaksinasi.

Vaksin lengkap diketahui menjadi salah satu persyaratan mutlak dari Kerajaan Saudi. Karena itu, pihaknya juga meminta agar PPIU memastikan seluruh jamaahnya telah divaksin lengkap.

Terkait dengan kebijakan booster oleh Arab Saudi, Nur Arifin menjelaskan saat ini Pemerintah juga tengah menyiapkan regulasinya. Persediaan vaksin dari jenis Pfizer, Moderna, Astra Zeneca, maupun Johnson n’ Johnson jumlahnya masih terbatas.

"Booster sedang disiapkan regulasinya oleh Kementerian Kesehatan. Seperti yang diketahui bersama, saat ini stok sedang difokuskan untuk tenaga kesehatan," ujarnya.

Namun demikian, masyarakat diminta untuk tidak perlu khawatir. Kemenkes juga sedang berupaya untuk megatur skema vaksin booster bagi jamaah haji maupun umrah.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement