IHRAM.CO.ID, URUMQI -- Koalisi lebih dari 40 kelompok Muslim Amerika memimpin boikot global Hotel Hilton, atas keterlibatannya dalam proyek hotel di Xinjiang, Cina. Sebuah masjid Uyghur baru-baru ini dibuldoser untuk membuka jalan bagi bangunan tersebut.
Pada konferensi pers 16 September di luar Capital Hilton di Washington, perwakilan Dewan Hubungan Amerika-Islam, Kongres Uyghur Dunia, Proyek Hak Asasi Manusia Uyghur dan organisasi lainnya mengatakan Hilton telah mengabaikan tenggat waktu satu minggu yang diberikan CAIR. Perusahaan diminta untuk menarik diri dari proyek di Xinjiang sebelum dimulainya boikot.
"Mereka memutuskan untuk menempatkan keuntungan di atas nilai kemanusiaan dan keagamaan. Mereka memutuskan menempatkan garis bawah mereka sendiri di atas hak asasi dan nilai-nilai yang ada,” kata direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam, Nihad Awad, dikutip di Washington Post, Jumat (24/9).
Amerika Serikat dan sejumlah pemerintah lain di seluruh dunia telah melabeli perlakuan China terhadap Uyghur, kelompok etnis mayoritas Muslim yang tanah airnya di Xinjiang, sebagai genosida. Juli lalu, Komisi Eksekutif Kongres bipartisan Amerika Serikat untuk China mengeluarkan surat terbuka, yang meminta Hilton mengakhiri proyek tersebut.
Sebuah pernyataan dari komisi tersebut mengatakan, Hilton telah berkomitmen untuk mendukung standar hak asasi manusia internasional, sebagai salah satu penandatangan U.N. Global Compact.
Dengan komitmen ini, komisi itu meminta Hilton mengambil langkah untuk menghentikan pembangunan, serta melepaskan diri dan mereknya dari proyek hotel di Hotan. Hilton juga diminta menolak keterlibatan dalam penganiayaan terhadap Uyghur.
Situs Masjid Duling yang dibuldoser ini berada di prefektur Hotan Xinjiang. Wilayah tersebut sedang diubah menjadi pengembangan serba guna oleh pengembang Cina.
Salah satu bisnis baru yang direncanakan hadir di situs tersebut adalah hotel Hampton by Hilton, yang dimiliki oleh Hilton Worldwide Holdings Inc.
Menurut laporan media, sebuah tanda disiapkan di lokasi konstruksi untuk hotel baru ini, meminta orang yang lewat untuk merayakan dengan hangat ulang tahun ke-100 Partai Komunis.
Menurut analisis citra satelit dan data lainnya, sekitar 65 persen masjid di provinsi itu, sekitar 16.000 bangunan, telah rusak parah atau dihancurkan oleh otoritas China sejak 2017. Analisis ini dilakukan oleh Australian Strategic Policy Institute.
Analisis itu juga mencatat terjadi pemenjaraan satu juta orang di kamp konsentrasi oleh China. Masyarakat Uyghur yang ditempatkan di kamp-kamp harus menghadapi penyiksaan, pemerkosaan, bahkan sterilisasi paksa.
Meskipun awalnya menyangkal keberadaan mereka, China sekarang mengatakan kamp-kamp itu diperlukan untuk mencegah ekstremisme. Kamp-kamp tersebut adalah kurungan terbesar dari sebuah kelompok etnis di kamp-kamp konsentrasi sejak Perang Dunia II.