Fofana pindah ke Amerika Serikat (AS) pada 2007 dari Malaysia untuk menjadi imam Islamic Center. "Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan pindah. Saya pikir saya akan lulus dan kembali ke negara saya dan mengabdi," katanya.
Komunitas Georgia Tengah kekurangan imam. Untuk itu dia harus membuat pilihan apakah akan kembali ke negara yang memiliki banyak imam, atau pindah ke negara yang membutuhkannya.
Fofana juga ingin anak-anaknya memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengenyam pendidikan dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Keluarganya menjadi warga negara AS pada 2015 dan 2016, dan kedua putrinya lulus dari University of Georgia. Sementara putranya saat ini tengah sekolah di perguruan tinggi.