Trump telah berulang kali mengecam evakuasi warga yang kacau dari negara itu melalui bandara Kabul, termasuk fakta bahwa sebagian besar pasukan militer meninggalkan negara itu sebelum warga sipil. Trump secara eksplisit mengatakan bahwa, pemerintah seharusnya menarik militer setelah semua orang keluar dari Afghanistan.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin dan Milley pada Selasa (28/9), mengakui kegagalan penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Di hadapan Senat, mereka mengatakan bahwa penarikan pasukan AS dan proses evakuasi mengalami kekacauan.
"Perang di Afghanistan tidak berakhir seperti yang kita inginkan, Taliban sekarang berkuasa di Kabul,” kata Milley kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Milley memperingatkan bahwa, kembalinya Taliban di Afghanistan dapat berpotensi menimbulkan perang saudara. Dalam audiensi dengan Komite Angkatan Bersenjata Senat, Milley dan Kepala Komando Pusat Militer AS Frank McKenzie, telah memperingatkan penilaian profesional militer mereka kepada pemerintah. Menurut mereka, pemerintah yang didukung Barat di Kabul akan jatuh jika AS menarik semua pasukan.
“Analisis saya adalah bahwa penarikan yang dipercepat, tanpa memenuhi persyaratan khusus dan perlu, berisiko kehilangan keuntungan substansial yang dibuat di Afghanistan, merusak kredibilitas AS di seluruh dunia dan dapat memicu keruntuhan NSF dan pemerintah Afghanistan, yang mengakibatkan pengambilalihan Taliban sepenuhnya, atau perang saudara,” kata Milley, dilansir Aljazeraa.
Milley menyebut penarikan pasukan AS dari Afghanistan sebagai kegagalan strategis. Sementara itu, McKenzie mengatakan, dia juga telah menilai Kabul akan jatuh jika AS mundur.
“Pandangan saya adalah bahwa 2.500 pasukan adalah jumlah yang tepat untuk tetap (berada di Afghanistan), dan jika kita pergi di bawah angka itu, pada kenyataannya, kita mungkin akan menyaksikan runtuhnya pemerintah Afghanistan dan militer Afghanistan," kata McKenzie. Rizky Jaramaya