IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU), KH Zainul Arifin Junaidi berpendapat penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) masih menjadi dilema khususnya bagi 21 ribu satuan pendidikan yang dinaungi LP Ma'arif NU. Ia mengatakan bila PTM dilaksanakan akan berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Bahkan beberapa hari terakhir sejumlah sekolah negeri di DKI Jakarta yang telah menerapkan PTM harus ditutup kembali lantaran ditemukannya kasus penyebaran Covid-19 ketika PTM berlangsung.
Sementara pada sisi lain, menurut kiai Arifin, pembelajaran daring pun memiliki banyak persoalan. Salah satunya terkait jaringan internet. Menurutnya banyak satuan pendidikan di bawah naungan LP Ma'arif NU yang berada di daerah kesulitan mengakses internet karena buruknya jaringan. Tak hanya itu, menurut kiai Arifin masih banyak siswa dari keluarga menengah ke bawah yang tidak bisa memiliki gadget untuk belajar daring.
Selain itu banyak orang tua enggan untuk membayar uang bulanan sekolah lantaran tidak berjalan pembelajaran tatap muka. Menurut kiai Arifin itu akan berakibat pada satuan pendidikan yang akan kesulitan dalam membiayai operasional serta menggaji tenaga didik.
Atas pertimbangan itu, menurut kiai Arifin LP Ma'arif NU pun mengambil kebijakan mengizinkan PTM di sekolah-sekolah yang berada di zona hijau.
"Karena masalah-masalah tersebut sejak awal tahun ajaran 2020-2021 sudah banyak satpen LP Ma'arif NU yang minta ijin untuk PTM. Namun karena ketentuan pemerintah saat itu hanya satpen di zona hijau yang boleh PTM, kami hanya memberi izin PTM satuan pendidikan di zona hijau, dengan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah yang minta ijin tidak terlalu banyak, tapi banyak yang PTM tanpa minta ijin LP Ma'arif NU," kata kiai Arifin pada Kamis (30/9).
Ia mengatakan saat ini banyak satuan pendidikan di bawah naungan LP Ma'arif NU yang melaksanakan PTM sesuai ketentuan pemerintah. Kendati demikian kiai Arifin mengatakan masih menginventarisasi jumlah sekolah yang sudah melakukan PTM.
Ia memastikan PTM di satuan pendidikan LP Ma'arif NU dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, pembatasan jumlah anak di ruang belajar, sistem shift, jam pelajaran yang dibatasi dan pembatasan kegiatan murid di luar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di kelas. Menurutnya hingga saat ini tidak ditemukan adanya kasus penyebaran Covid-19 di sekolah-sekolah dibawah naungan LP Ma'arif NU.