IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Komisi Warisan Arab Saudi meluncurkan strateginya untuk mengembangkan sektor warisan. Peluncuran dilakukan selama upacara di distrik At-Turaif di Diriyah, Rabu (29/9). CEO komisi tersebut, Jasser Al-Harbash, mengatakan strategi ini dibuat untuk melengkapi tujuan dari rencana pembangunan Visi 2030 Kerajaan.
Tujuan dari Strategi Nasional Kebudayaan yang lebih luas disebut mengembangkan budaya bangsa sebagai gaya hidup, untuk pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan bangsa dalam kedudukan internasional. Dalam mengembangkan strategi, ia menyebut komisi telah bekerja sama dengan mitra di sektor publik, swasta dan nirlaba.
Upacara peluncuran ini diadakan di bawah perlindungan Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Komisi Warisan, Pangeran Badr bin Abdullah. Dilakukan pula tur ke distrik bersejarah At-Turaif, salah satu dari enam situs Warisan Dunia UNESCO di Arab Saudi.
Dilansir di Arab News, Kamis (30/9), delapan elemen budaya Saudi telah dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, dengan lebih dari 8.000 situs arkeologi terdaftar di Kerajaan. Semua aset nasional yang penting ini memerlukan strategi yang komprehensif untuk perawatan, pelestarian dan pengembangannya.
Sebagai bagian dari penelitian untuk pengembangan strategi, komisi meninjau model kerja dan operasional dari tujuh negara dan delapan organisasi warisan. Visi untuk strategi ini adalah merayakan warisan sebagai kekayaan budaya nasional dan global Saudi. Misinya mencakup melindungi, mengelola, dan memungkinkan inovasi maupun pengembangan berkelanjutan dari komponen warisan budaya.
Ada beberapa pilar utama dari strategi yang diusung komisi tersebut. Di antaranya adalah melindungi dan melestarikan kekayaan budaya dan situs arkeologi bersamaan dengan pengelolaannya yang efektif, mempromosikan penelitian dan pengembangan bakat yang mengkhususkan diri dalam warisan, serta menggunakan teknologi digital terbaru dalam rantai nilai warisan.
Ada 33 inisiatif yang berkaitan dengan pilar strategis ini. Salah satunya, promosi bahasa Arab, puisi dan kaligrafi, serta merek artisanal Saudi, makanan tradisional, musik, seni dan olahraga, bahkan pelestarian dan pemulihan situs arkeologi di Kerajaan.
Secara keseluruhan, komisi akan bekerja untuk mengimplementasikan 150 proyek sebagai bagian dari strategi baru.