IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah survei yang mengeksplorasi kehidupan Muslim di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa wanita Muslim (Muslimah) lebih mungkin mengalami Islamofobia daripada pria.
Sementara Muslim yang lebih muda lebih cenderung mencoba menyembunyikan identitas agama mereka. Banyak Muslim menyensor diri sendiri karena takut bagaimana orang lain akan bereaksi terhadap mereka.
Dilansir dari laman Washington Post pada Kamis (30/9), Laporan 'Islamophobia through the Eyes of Muslims' dirilis pada Rabu (29/9) oleh Othering & Belonging Institute di UC Berkeley. Sebanyak 1.123 Muslim di AS berpartisipasi dalam survei 2020 yang dilakukan secara virtual antara 14 Oktober dan 2 November.
Tujuan dari survei tersebut, menurut laporan itu yakni untuk meminta Muslim AS menilai dampak dari orang lain, dan diskriminasi yang mereka hadapi karena afiliasi agama mereka.
Laporan tersebut digambarkan sebagai terobosan, karena berfokus pada orang-orang yang hidup dengan Islamofobia, mendokumentasikan pengalaman kolektif mereka dan mendaftarkan suara mereka. Alih-alih hanya menganalisis liputan media atau mendokumentasikan pernyataan negatif tentang Muslim.