IHRAM.CO.ID, BERKELEY -- Zainab Ramahi dari Oakland mengungkapkan pengalamannya menghadapi Islamofobia saat kuliah di Universitas California (UC), Berkeley. Ramahi mengatakan, dia memilih untuk sekolah di UC Berkeley School of Law pad 2016.
Pada saat itu Ayahnya tidak begitu senang dengan pilihannya. Dia mengingatkannya bahwa Donald Trump sedang berkampanye untuk kepresidenan dan dia adalah seorang wanita Muslim. "Hati-hati dengan lingkungan Anda," sarannya.
Dilansir dari laman San Fransisco Chronicle pada Kamis (30/9), Selama bertahun-tahun di UC Berkeley, Ramahi mengaku mengalami serangan baik mikro maupun makro. Ada mahasiswa yang menggunakan mushola kecil di kampus sebagai ruang tidur umum, sambil menginjak-injak sajadah. Namun yang lebih membuatnya terkejut saat mendengar 'sampah Islamofobia' dari salah seorang pembicara terhormat yang diundang ke kampus. Seorang pembicara, kenangnya, menyebut orang Palestina sebagai 'binatang'. "(Itu) sangat merusak jiwa saya," kata Ramahi.
Berdasarkan survei terbaru yang dirilis Rabu (29/9) oleh Othering & Belonging Institute di UC Berkeley, hampir 68 persen Muslim di Amerika Serikat (AS) telah mengalami bias, kebencian, atau pengucilan sebagai bentuk-bentuk Islamofobia.
Bagi wanita, jumlahnya sangat mengejutkan. Hampir 77 persen wanita Muslim menjawab bahwa mereka telah menghadapi beberapa bentuk prasangka anti-Islam, dibandingkan dengan 58,6 persen pria.