Jumat 01 Oct 2021 13:28 WIB

Korut Tembakkan Rudal Antipesawat yang Baru Dikembangkan

Penembakan rudal untuk memastikan knerja tempur berfungsi baik

 Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan rudal hipersonik Hwasong-8 yang baru dikembangkan olehnya di Toyang-ri, yang ditembakkan oleh Akademi Ilmu Pertahanan DPRK, di Kabupaten Ryongrim, Provinsi Jagang, di Korea Utara, 28 September 2021 (Dikeluarkan 29 September 2021).
Foto: EPA-EFE/KCNA
Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan rudal hipersonik Hwasong-8 yang baru dikembangkan olehnya di Toyang-ri, yang ditembakkan oleh Akademi Ilmu Pertahanan DPRK, di Kabupaten Ryongrim, Provinsi Jagang, di Korea Utara, 28 September 2021 (Dikeluarkan 29 September 2021).

IHRAM.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara pada Kamis (30/9) menembakkan rudal antipesawat yang baru dikembangkan, seperti diberitakan media pemerintah KCNA pada Jumat (1/10). Penembakan rudal antipesawat itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian uji coba senjata yang dilakukan Korea Utara akhir-akhir ini di tengah pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat yang menemui jalan buntu.

Uji coba dilakukan oleh Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara, lembaga pengembang senjata militer, dan bertujuan untuk memastikan bahwa peluncur rudal, radar, kendaraan komprehensif komando pertempuran dan kinerja tempur berfungsi dengan baik, kata KCNA.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tampaknya tidak menghadiri uji coba itu. Pak Jong Chon, anggota politbiro dan Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa, merupakan pejabat yang mengawasi percobaan tersebut.

"Uji coba secara keseluruhan sangat penting secara praktis dalam mempelajari dan mengembangkan berbagai sistem rudal antipesawat prospektif," kata kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, yang mengutip pernyataan Akademi Ilmu Pertahanan.

Sebelumnya, KCNA pada Rabu (29/9) melaporkan bahwa Korea Utara menembakkan rudal hipersonik yang baru dikembangkan di lepas pantai timurnya pada Selasa (28/9). Penembakan rudal itu terjadi setelah Korut mendesak Amerika Serikat dan Korsel untuk membuang "standar ganda" mereka tentang program senjata nuklir agar pembicaraan diplomatik dapat dimulai kembali. Pengembangan sistem senjata meningkatkan kemampuan pertahanan Korut, kata KCNA.

sumber : Antara / Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement