IHRAM.CO.ID, SEOUL -- Muneer Ahmad (47 tahun) adalah seorang pengelola Islamic Book Center di Yongsan, Seoul. Ia jarang mengalami kebencian atau diskriminasi karena agama atau pakaian keagamaannya selama 20 tahun di Korea Selatan.
Bahkan ketika dia berjalan dalam pakaian keagamaan dengan istrinya, yang mengenakan jilbab, kebanyakan orang hanya merasa aneh, tetapi tidak merasa tersinggung.
"Ketika saya berbicara tentang budaya atau agama saya, pertama-tama, orang Korea tidak terlalu tertarik karena mereka sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri. Kedua, ketika mereka mendengarnya, mereka kebanyakan memiliki empati dan kebaikan kepada saya," kata Ahmad.
Beberapa Muslim lagi yang belajar atau bekerja di sini mengatakan bahwa orang Korea cukup toleran terhadap agama lain. Mereka jarang tersinggung, marah atau terluka dalam kehidupan sehari-hari mereka karena diskriminasi terhadap keyakinan mereka.