IHRAM.CO.ID, Pengembaraannya yang cukup lama di pesantren Lirboyo membuahkan hasil. Kiai Miftah akhirnya menjadi seorang ulama yang mengamalkan ilmunya. Saat pulang ke kampung halamannya, ia disambut dengan suka cita oleh warga setempat.
Dirinya pun menjadi seorang tokoh panutan masyarakat, khususnya di kawasan Tegal. Setelah pulang ke kampung halamannya di Kajen, Kiai Miftah sempat menikah dengan putri salah satu tokoh Kajen yang bernama Malikha.
Namun, saat pernikahannya baru berusia tujuh hari, Nyai Malikha berpulang ke rahmatullah. Selama lebih dari setahun, Kiai Miftah hidup menduda.
Karena kasihan melihat kondisi sang kiai, mertuanya kemudian menjodohkannya dengan seorang wanita bernama Nyai Hj Umi Kulsum. Sejak saat itu, ia pun mulai membina keluarga. Di tengah masyarakat pun, perannya kian besar sebagai pembimbing umat.
Awalnya sang istri-lah yang pertama kali mengajarkan Alquran dan qir'aat kepada jamaah. Setelah itu, ada beberapa masyarakat yang mengusul kan agar Kiai Miftah juga ikut mengajar.