Kamis 07 Oct 2021 02:26 WIB

Interaksi Peradaban Islam dan China dalam Guratan Seni

Peradaban Islam dan China bertemu pada abad ke-8 hingga ke-18.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Jalur Sutra/Ilustrasi
Foto:

Naga dan Phoenix, dikenal sebagai Musee Guimet di Paris. Naga dan phoenix mewujudkan dua budaya yaitu Cina, naga, dan dunia Islam. Pameran ini menyatukan 240 karya seni dari 14 institusi di Cina dan Prancis untuk menelusuri pertukaran budaya antara Asia Timur dan dunia Islam dari abad ke-8 hingga ke-18.

"Ini adalah kisah dua peradaban yang bertemu dan bertukar melalui jalan darat dan laut. Kisah ide, barang, karya seni, dan bahan mentah yang dipertukarkan di sepanjang jalan itu. Ini adalah kisah yang sangat kaya antara Cina dan negeri-negeri Islam," kata Souraya Noujaim, direktur manajemen ilmiah, kuratorial, dan koleksi di Louvre Abu Dhabi.

Dikurasi dalam lima bagian, pameran dimulai pada abad ke-8, sekitar waktu pertemuan antara Kekhalifahan Abbasiyah dan Dinasti Tang. Figur terakota dari abad ke-7 adalah artefak pertama yang dilihat pengunjung sebelum masuk ke Dragon and Phoenix.

Koleksi itu menampilkan sosok-sosok dengan ekspresi berlebihan dan dalam balutan pakaian warna-warni, dan ini merupakan karakter yang dapat ditemui di sepanjang Jalur Sutra. Lebih khusus lagi, koleksi ini memamerkan figur unta dari tanah polikrom, yang dibuat sebagai potongan pemakaman di Cina utara selama dinasti Tang.

"Bagian pengantar membawa kita ke Jalur Sutra. Rute pertukaran ini tidak hanya tentang perdagangan barang tetapi juga ide dan agama antara Cina dan negara-negara Islam," kata Andre, kepala kurator Seni Asia dan Abad Pertengahan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement