Kamis 07 Oct 2021 05:05 WIB

Tantangan Migran Muslim di Meksiko

Ada banyak migran Muslim yang mengungsi di Meksiko.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Migran Muslim (ilustrasi)
Foto:

Dia sholat lima kali saat waktunya tiba. Namun ketika dia sedang shalat, di luar tendanya sebuah misa sedang dirayakan. Tidak terlalu jauh, seorang pengkhotbah injili menegur para pendatang. Memanggil pendatang untuk bertobat dan menerima Yesus sebagai penyelamat, dan membuat mereka membacakan Alkitab dengan lantang.  

Terlepas dari semua kebisingan, Diallo sholat tanpa takut akan penganiayaan. Dia mengatakan, di antara para migran ada toleransi dan solidaritas yang nyata.

"Kami semua pendatang di sini. Kami memiliki tujuan yang sama. Meskipun saya seorang Muslim dan mereka menjadi Kristen, kami saling memahami. Kami makan bersama, menyantap bersama, kami melakukan segala sesuatu bersama-sama," katanya.

Kendati demikian, ada kesulitan lain yang tidak dia duga sebelumnya. Ada pembatasan dalam diet Islam, dan faktanya bahwa tidak ada yang halal di alun-alun.

"Kami tidak bisa makan babi, ini dilarang. Meskipun orang yang membawakan kami makanan tidak membawa daging babi setiap hari, saya tidak terlalu mempercayainya. Itu ada! Itu adalah masalah yang sangat besar. Kadang-kadang saya dipaksa untuk pergi sepanjang hari tanpa makan apa pun," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement