IHRAM.CO.ID, CHICAGO — American Girl merilis pakaian boneka dengan tema perayaan Idul Fitri. Perayaan hari keagamaan telah menjadi bagian dari koleksi yang dikeluarkan brand dari perusahaan Mattel ini.
“American Girl dibangun di atas fondasi cerita dan produk yang beragam dan inklusif yang telah menginspirasi dan memberdayakan seluruh generasi perempuan,” menurut pernyataan dari American Girl, dilansir Religion News, Jumat (8/10).
American Girl menyampaikan komitmen dalam mempercepat kemajuan di bidang tersebut. Hal ini diharapkan dapat mencerminkan apa arti dari menjadi seorang adis Amerika. Koleksi perayaan budaya yang baru, menurut brand itu adalah salah satu contoh dalam melakukannya.
Selain Hari Raya Idul Fitri, American Girl juga mengeluarkan pakaian boneka dengan tema Natal, Hanukkah (hari raya umat Yahudi), dan Diwali (festival umat Hindu dan Buddha).
Selain empat hari raya keagamaan, koleksi perayaan budaya juga mencakup pakaian boneka dan aksesori untuk Kwanzaa dan Tahun Baru Imlek. American Girl mengatakan keenam pakaian ini dibuat dengan masukan dari beberapa penasihat, baik di dalam maupun di luar perusahaan untuk memastikan keasliannya.
Saat ini, boneka dengan pakaian tema hari raya agama tersebut sudah tersedia di toko American Girl di seluruh AS, serta di Celebration Shop di situs web perusahaan. Untuk pakaian untuk Idul Fitri, hari raya bagi umat Muslim yang menandai akhir Ramadhan terlihat seperti abaya pirus lengan panjang, jilbab merah muda yang dihiasi dengan rhinestones, legging, sandal, dan gelang manik-manik dan dibalut untuk boneka berukuran 18 inci American Girl.
Dalam seminggu sejak dirilis, pakaian tersebut telah mendapat 43 ulasan di situs American Girl, yang seluruhnya memberikan bintang lima. Salah satunya menyebut bahwa ini adalah langkah besar bagi brand tersebut dan berharap boneka Muslim Amerika memiliki kisahnya sendiri dalam jajaran produk ini.
“Kalau saja American Girl memiliki ini ketika saya tumbuh dewasa! Terima kasih telah membantu gadis-gadis muda Muslim Amerika merasa diakui dan telah mendorong mereka untuk merangkul semua bagian dari identitas mereka,” tulis yang lain.