Sabtu 09 Oct 2021 01:23 WIB

Kisah Cinta di Taj Mahal

Taj Mahal merupakan makam yang dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Taj Mahal India
Foto:

Dia mengatakan, pernikahan mereka bertahan selama 20 tahun. Selama ini, shah tidak melihat wanita lain.  Mereka memiliki 14 anak, tujuh di antaranya terlahir dengan selamat. Kemudian Mumtaz Mahal meninggal pada 1631 saat melahirkan anak terakhirnya. Wanita yang meninggal saat melahirkan dihormati dalam budaya India.

Insiden ini cukup untuk menghancurkan Shah Jahan.  Shah kehilangan penglihatannya. Dia meminta seorang arsitek dari Istanbul untuk membangun sebuah makam di tepi Sungai Yamuna untuk istri tercintanya. Maka diutuslah murid arsitek terkenal Utsmaniyah Sinan dan arsitek Masjid Sultanahmet, Isa Efendi. Fondasinya diletakkan pada 1632, dan selesai dalam 22 tahun dengan 20 ribu pekerja bekerja setiap hari.

Bagian dinding interior marmer transparan dari Rajasthan dihiasi dengan batu rubi, safir, berlian, zamrud, batu akik, pirus, ibu mutiara, dan mutiara. Lalu surah Yasin ditulis di bagian dalam, dan luar makam dengan mengukir marmer hitam ke marmer putih. Empat menara miring ke luar ditambahkan di sudut-sudutnya agar tidak merusak bangunan jika terkena gempa. 

"Meskipun seorang gubernur Inggris yang rakus menjual bangunan megah ini selama masa kolonial, ia tidak dapat menemukan pembeli karena krisis pasar saham," kata Ekinci.

Shah Jahan ingin memiliki yang serupa dibangun dalam warna hitam, warna berkabung, dibangun di samping Taj Mahal untuk dirinya sendiri. Untuk mencegah hal ini karena akan menimbulkan biaya yang besar untuk perbendaharaan, maka putranya Alamgir Aurangzeb menggulingkannya, dan memaksanya untuk tinggal di Benteng Agra. Shah Jahan, yang sudah sakit hati, tidak keberatan dengan ini. Hingga akhirnya dia wafat dan dimakamkan di sebelah istrinya. 

 

"Sekarang dua kekasih beristirahat dalam tidur abadi mereka di sebuah ruangan di mana setiap suara dipantulkan tujuh kali. Pengunjung yang tak terhitung jumlahnya dari tujuh penjuru dunia juga memperingati dua pahlawan cinta yang terhormat ini. Seluruh dunia tunduk dalam kekaguman di hadapan karya luar biasa ini, yang dibangun dengan pengetahuan, emosi, kerja keras, dan kebijaksanaan empat abad yang lalu," ucap Ekinci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement