IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Taj Mahal merupakan jejak kehadiran Islam di India yang paling terkenal hingga kini. Sebuah karya arsitektur Islam yang dibangun pada masa Kaisar Syah Jahan atau Syihabuddin Syah Jahan yang memerintah pada 1038-1069 H/1628-1658 M).
Menurut Ahmad Rofi Usmani dalam Jejak-jejak Islam dijelaskan, masa Syah Jahan dikenal luas sebagai puncak kejayaan kekaisaran Moghul di India. Hal ini karena Syah Jahan merupakan jenderal yang piawai dan pecinta berat seni yang meninggalkan warisan arsitektur yang kaya, termasuk Taj Mahal dan kota lama Delhi.
Namun sebenarnya pertemuan India dengan Islam sudah jauh terjadi sebelum masa kekaisaran Moghul. Pertemuannya telah dimulai lewat jaringan perniagaan para saudagar Arab sejak masa Rasulullah SAW. Sementara, ekspedisi resmi dilakukan Muhammad Ibn Qasim dari Bani Umayyah, lalu mencapai puncaknya pada masa Sultan Mahmud Ghaznawi yang juga dianggap sebagai orang yabg memulai sejarah Islam di anak benua India.
Ajaran Islam menurut para ahli sejarah sudah datang ke anak benua India dalam tiga gelombang, yakni saat dibawa oleh orang Arab (8 Masehi), Turki (12 Masehi), dan abad ke-16 Masehi oleh orang Afghan.
Karena dikuasai Islam selama beberapa abad, selain Taj Mahal di Agra, India juga menyimpan warisan Islam lainnya, seperti Masjid Jama’, Qutub Minar, dan Taman Makam Hu mayun.
Namun serangkaian kejadian terkini di India menunjukkan berbagai kasus yang dituduh sebagai tindakan islamofobia. Mulai dari larangan hijab bagi para siswi hingga yang terbaru pernyataan menghina seorang Jubir partai yang berkuasa kepada Nabi Muhammad SAW dan Sayyidah Aisyah RA.