IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Abdullah bin Abbas merupakan seorang Sahabat Nabi, dan merupakan anak dari Abbas bin Abdul-Muththalib, paman dari Rasulullah Muhammad Saw. Ia juga dikenal dengan nama lain yaitu Ibnu Abbas Ra.
Dalam kitab Nashaihul ‘Ibad karya Syekh Nawawi al-Bantani dijelasakan bahwa Ibnu Abbas Ra pernah ditanya tentang hari, bulan, dan perbuatan yang paling baik. Kemudian, Ibnu Abbas menjawab,
خير الايام يوم الجمعة، وخير الشهور شهر رمضان، وخير الاعمال الصلوات الخمس لوقتها
Khairul Ayyami yaumul jum’ati, wa khairusy Syuhuuri syahru ramadhaana, wa khairul a’maalish shalawaatul khamsu liwaqtihaa.
Perkataan Ibnu Abbas tersebut menegaskan bahwa hari yang paling baik adalah hari Jum’at. Karena, hari Jum’at adalalah hari utama yang dianugerahkan Allah untuk umat Nabi Muhammas Saw. Sedangkan bulan yang paling baik adalah bulan Ramadhan. Karena, pada bulan ini lah Alqur’an diturunkan, ada puasa wajib, dan turunnya Lailatul Qadar.
Pada bulan Ramadhan pula pahala Sunnah setara dengan pahala wajib pada waktu lain. Kata Abu Bakar al-Warraq, bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban bulan menyiram tanaman. Sementara, bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman itu.
Kemudian, amalan yang paling baik yang ketiga adalah menjalankan shalat fardhu tepat pada waktunya. Karena, shalat itu merupakan pintu-pintu amal. Jika shalat dilaksanakan, maka terbukalah segala amal. Jika tertutup, maka tertutup juga.
Dalam kitabnya ini, Syekh Nawawi kemudian menjelaskan bahwa Ibnu Abbas juga meninggal dunia pada hari Jum’at. Tiga hari setelahnya kematiannya, sampailah berita kepada Ali bin Abi Thalib Ra tentang jawaban Ibnu Abbas tersebut.
Kemudian, Sayyidina Ali berkata, “Jika para ulama, hukama’, dan fuqaha’ dari ujung barat hingga timur ditanyakan tiga hal tersebut, pasti mereka akan menjawab seperti jawaban Ibnu Abbas. Hanya saja aku akan berkata untuk bahwa amala yang paling baik adalah amalmu yang diterima oleh Allah.”
Sedangkan bulan yang paling baik, menurut Ali, bulan yang di dalamnya engkau bertobat kepada Allah dengan taubat nashuha. Kemudian, hari yang paling baik adalah hari saat engkau pergi meninggalkan dunia dan kembali kepada Allah dalam keadaan beriman kepada Allah.