IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama bergerak cepat untuk menindaklanjuti lampu hijau yang diberikan Arab Saudi untuk jamaah umroh Indonesia. Seperti diketahui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pemerintah Arab Saudi tengah mempersiapkan penerimaan jamaah umroh asal Indonesia
"Kami sedang berkomunikasi dengan Kemenlu, Kemenkes, dan KJRI Jeddah untuk membahas langkah teknis (penerimaan jamaah umroh Indonesia)," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Nur Arifin, saat dihubungi Republika, Sabtu (9/10).
Nur Arifin mengatakan banyak yang perlu di koordinasi dengan para pihak di Kementerian lembaga terkait persiapan umroh di masa pendemi ini. Misalnya tentang perlu karantina 5 hari bagi jamaah yang melakukan vaksin tidak sesuai standar.
"Yang dimaksud tidak sesuai dengan standar sehingga perlu karantina 5 hari itu apakah yang belum vaksin dua kali atau yang menggunakan vaksin selain 4 jenis vaksin yang diakui Saudi, atau yang belum booster bagi yang menggunakan vaksin selain yang diakui Saudi," ujarnya.
Dihubungi terpisah, pemilik Travel Riau Wisata Hati (RWH) Muhammad Dawood mengatakan, informasi terkini terkait umrah yang disampaikan Menlu Retno Marsudi masih perlu dikaji. Terutama terkait masalah karantina.
"Tapi masih akan dikaji lagi Terutama soal karantina ini,pelaksanaan Vaksin dan juga regulasi ketat harus diterapkan,” kata Muhammad Dawood saat dihubungi Republika, Sabtu (9/10).
Muhammad Dawood founder Persatuan Travel Umrah Haji Indonesia (PATUHI) ini menyampaikan pemerintah mesti betul-betul mengkaji dan mempersiapkan regulasi yang paling tepat untuk kelancaran pelaksanaan Ibadah umroh ini.
"Kami penyelenggara umroh dan seluruh calon jamaah umroh tentunya sangat antusias mendapatkan informasi mengenai surat diplomatik yang diterima dari KBSA soal rencana penerimaan jamaah umrah asal Indonesia ini," ujarnya.