Senin 11 Oct 2021 06:10 WIB

Begini Cara Masjid Georgia Tengah Satukan Masyarakat

Pada 1980-an di Georgia Tengah, umat Islam membutuhkan tempat untuk sholat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Muslim Amerika

Masjid tersebut pun tumbuh dan terpecah menjadi tiga masjid yang berbeda, salah satunya adalah Islamic Center of Middle Georgia. Saleem merupakan salah satu imam Masjid Warith-Ud Deen Mohammed, masjid lokal lainnya.

Imam Adam Fofana, dari Pusat Islam Georgia Tengah, mengatakan Muslim telah tinggal dan menjadi bagian dari Georgia Tengah sejak budak pertama dibawa ke daerah itu ratusan tahun lalu. Selama 70 tahun terakhir, Muslim telah pindah ke wilayah tersebut karena berbagai alasan, termasuk bekerja di Pangkalan Angkatan Udara Robins.

“Ketika mereka datang ke sini, mereka membutuhkan tempat ibadah di masyarakat. Mereka membutuhkan tempat untuk anak-anak mereka, untuk memiliki komunitas dan kesenangan selain sekolah,” kata dia.

Anggaran rumah tangga untuk masjid itu ditulis dan ditandatangani pada 1989, dimana Islamic Center for Middle Georgia mengklaim itu sebagai hari ulang tahunnya. Adapun fasilitas masjid yang ada saat ini dibangun pada 2010.

Fofana mengatakan masjidnya memiliki komunitas yang sangat beragam. Sebelum pandemi Covid-19 menyebar, mereka akan bertemu secara teratur untuk makan malam dan beribadah bersama.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement