Senin 11 Oct 2021 13:34 WIB

Tawakkalna Kurangi Periode Status Kekebalan Dosis Pertama

Periode status kekebalan telah dikurangi dari 180 hari menjadi 90 hari

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Aplikasi Tawakkalna, yang berafiliasi dengan Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA), telah mengumumkan peluncuran versi baru yang mencakup layanan khusus.
Foto: Saudigazette.com
Aplikasi Tawakkalna, yang berafiliasi dengan Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA), telah mengumumkan peluncuran versi baru yang mencakup layanan khusus.

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Periode status kesehatan kekebalan dengan dosis pertama vaksin Covid-19 telah dikurangi dari 180 hari menjadi 90 hari pada aplikasi Tawakkalna. Aplikasi tersebut mengalami pembaruan baru yang akan mulai berlaku setelah 10 Oktober 2021.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan pada Ahad (10/10), bahwa kekebalan dari dosis pertama akan berlangsung hanya selama 90 hari bagi mereka yang menerima dosis pertama  vaksin Covid-19.

Ketika periode ini berakhir, status kesehatan pada aplikasi itu akan berubah menjadi "infeksi belum terbukti", kecuali orang tersebut mengambil dosis kedua vaksin dalam periode tersebut. Setelah menerima dosis kedua, statusnya akan berubah menjadi kebal.

Kemenkes Saudi menegaskan kembali bahwa status kekebalan terhadap virus corona tersebut hanya akan diberikan bagi mereka yang telah menyelesaikan vaksinasi yang efektif setelah 10 Oktober 2021.

 

Status kesehatan akan menunjukkan kekebalan pada aplikasi Tawakkalna hanya untuk mereka yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer-BionTech, Oxford-AstraZeneca, dan Moderna, atau satu dosis vaksin Johnson&Johnson.  

Status kekebalan dimulai dari tanggal pengambilan dosis kedua dari tiga vaksin yang disetujui. Sedangkan status kekebalan dalam kasus mereka yang telah menggunakan vaksin Johnson & Johnson akan dipertimbangkan 14 hari setelah mengambil dosis pertama.

Menurut kementerian, status kesehatan akan kebal bagi mereka yang menerima dua dosis vaksin Sinopharm dan Sinovac yang disetujui oleh WHO dan dosis booster tambahan dari salah satu vaksin yang disetujui di Kerajaan.

Sebelum pembaruan baru aplikasi Tawakkalna, status kesehatan mereka yang menggunakan dosis pertama vaksin pada aplikasi itu adalah "kebal dengan dosis pertama". Status itu mulai muncul setelah 14 hari selesai mengambil dosis pertama dan status ini berlanjut selama 180 hari sejak tanggal pemberian dosis.

Setelah mengambil dosis vaksin kedua, status ini berubah menjadi "kebal dengan menyelesaikan dosis vaksin". Dalam pembaruan baru, menurut kementerian,  periode 180 hari ini telah dikurangi menjadi 80 hari.

Dengan demikian, pembaruan status kesehatan baru pada aplikasi Tawakkalna telah membatalkan dua kategori orang yang memiliki status kekebalan. Mereka adalah mereka yang kebal dengan vaksin dosis pertama dan mereka yang kebal dengan pemulihan dari infeksi virus corona.

Dalam pembaruan baru, status kesehatan mereka yang menerima dosis pertama akan "menerima dosis pertama," sementara mereka yang sembuh dari virus corona tidak akan memiliki status saat ini atau tidak dianggap sebagai status kesehatan.

Juru bicara Kemenkes Saudi, Dr Muhammad Abdel Ali, mengatakan dalam konferensi pers pada Ahad, bahwa kekebalan yang diperoleh setelah terinfeksi virus corona tidak pada tingkat kekebalan yang diperoleh dari mengambil dan menyelesaikan dua dosis vaksin Covid-19.

"Oleh karena itu, mereka yang terinfeksi virus perlu mengambil kedua dosis tersebut, terutama mengingat penyebaran varian virus corona yang bermutasi, khususnya varian Delta. Vaksinasi dengan dua dosis membawa kita ke mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dan mencapai tingkat keamanan kesehatan," kata Abdel Ali, dilansir di Saudi Gazette, Senin (11/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement