Selasa 12 Oct 2021 04:06 WIB

Pelaku Teror Bom Masjid Leicester Terinspirasi Breivik

Pelaku teror bom Masjid dan Islamic Center Leicester mengaku terinspirasi Breivik.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto:

Jaksa penuntut, Paul Prior mengatakan kepada pengadilan bahwa pada 28 Juni tahun ini Howe menelepon nomor NHS 111. Kemudian menyampaikan, dia akan melukai dirinya sendiri atau orang lain, yang menyebabkan NHS menghubungi polisi.

Howe mengklaim, dia akan menyerang sekelompok orang di dekat rumahnya di Clarendon Park, Leicester, dan petugas polisi serta paramedis bergegas ke rumahnya tetapi dia tidak di rumah. Pria berusia 26 tahun itu kemudian mengatakan kepada penangan panggilan lain di markas kepolisian Leicestershire, bahwa dia memiliki bom yang dibuat dengan amonium nitrat.

"Dia menyatakan dia ingin menyakiti orang karena Eropa perlu dimurnikan karena multikulturalisme menyebabkan kejahatan," kata Prior kepada pengadilan.

"Dia mengatakan Breivik adalah pria pemberani dan dia telah menghubunginya. Dia mengatakan bahwa dia adalah bagian dari sebuah gerakan dan ingin meniru Breivik dan terinspirasi olehnya," lanjutnya.

Pengadilan mendengar target serangan bom pusat Muslim di Welford Road, tetapi Howe tidak memberikan rincian lebih lanjut. Howe, dari Clarendon Park Road, Leicester, dipenjara selama dua tahun empat bulan setelah mengakui membuat tipuan bom. Pengadilan mendengar hukuman maksimum untuk kejahatan itu yakni tujuh tahun.

 

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement