Selasa 12 Oct 2021 08:19 WIB

Utang Negara-Negara Miskin Alami Kenaikan Selama Pandemi

Bank Dunia memperingatkan kenaikan signifikan 12 persen utang negara miskin.

Direktur Pendidikan Bank Dunia (World Bank) Jaime Saavedra (kiri) menyampaikan paparannya disela-sela kunjungan kerja di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Foto:

Pinjaman bersih ke negara-negara berpenghasilan rendah naik 25 persen menjadi 71 miliar dolar AS, juga tingkat tertinggi dalam satu dekade, dengan IMF dan kreditur multilateral lainnya menyediakan 42 miliar dolar AS dan kreditur bilateral 10 miliar dolar AS, katanya.

Carmen Reinhart, kepala ekonom Bank Dunia, mengatakan tantangan yang dihadapi negara-negara berutang tinggi bisa menjadi lebih buruk karena suku bunga naik.Bank Dunia mengatakan pihaknya memperluas laporan 2022 untuk meningkatkan transparansi tentang tingkat utang global dengan menyediakan data utang luar negeri yang lebih rinci dan terpilah.

Data sekarang termasuk rincian stok utang luar negeri negara peminjam untuk menunjukkan jumlah utang kepada masing-masing kreditur resmi dan swasta, komposisi mata uang utang ini, dan persyaratan pinjaman yang diperpanjang.

Untuk negara-negara yang memenuhi syarat DSSI, data juga menunjukkan layanan utang yang ditangguhkan pada tahun 2020 oleh masing-masing kreditur bilateral dan proyeksi pembayaran layanan utang bulanan yang terutang kepada mereka hingga tahun 2021.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement