"Kami pikir (Alquran) akan bagus untuk ditampilkan dalam pameran kami, jadi kami menjelajahinya dengan Perpustakaan Kongres. Sesuatu seperti ini adalah harta nasional yang sangat langka untuk dipinjamkan setiap saat," kata Asada tentang persiapan yang mulai terbentuk di 2020.
"Bukan hanya kebebasan beragama yang penting bagi kisah Amerika, tetapi ada kebebasan pers, berkumpul, dan berbicara, yang menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi dan penemuan," lanjutnya.
Disebutkan bahwa mengerjakan perincian dengan Perpustakaan membutuhkan waktu satu setengah tahun bagi penyelenggara, dan itu berjalan lancar. Selain itu juga berkat kesepakatan dengan Departemen Luar Negeri AS. Alquran Jefferson berada di Dubai untuk jangka waktu terbatas selama tiga bulan, tinggal selama perayaan Golden Jubilee UEA pada Desember, setelah itu akan dikembalikan.