Hilman mengatakan, koordinasi juga dilakukan pihaknya dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Kerajaan Arab Saudi di Jakarta. Koordinasi ini sudah dilakukan tiga kali guna mendiskusikan persiapan penyelenggaraan perjalanan ibadah umroh 1443 H.
Dia mengungkapkan bahwa hasil pertemuan terakhir Duta Besar Arab Saudi menyampaikan pembukaan umroh untuk jamaah Indonesia akan segera dibuka. Duta Besar Arab Saudi juga menyampaikan bahwa jamaah dari Indonesia menjadi prioritas keberangkatan perjalanan ibadah umroh.
Hilman menambahkan, kedua, koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait perkembangan vaksinasi bagi jamaah umroh, kemungkinan peruntukan vaksinasi booster bagi jamaah umroh, dan pembukaan akses data sertifikat vaksin.
"Terkait dengan permasalahan vaksinasi booster, saat ini kementerian Kesehatan RI sedang melakukan negosiasi intensif dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi agar vaksinasi sinovac dapat diterima tanpa menggunakan vaksinasi booster," jelasnya.
Ia mengatakan, langkah strategis yang ketiga, membentuk Tim Manajemen Krisis Haji dan Umrah Tahun 1443 H. Tim ini terdiri atas perwakilan dari Kemenag, Kemenkes, Kemenlu, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tim dibentuk dalam rangka menyiapkan rencana skema dan solusi bagi penyelenggaraan ibadah haji dan umrah 1443 H.
Keempat, mengirimkan surat edaran ke seluruh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk melaporkan update data jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya yang telah divaksinasi dan siap berangkat. Serta update data jamaah yang melakukan pembatalan atau penarikan dana perjalanan ibadah umrah pada masing-masing PPIU.