IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- PT Insight Investments Management (INSIGHT) berkolaborasi dengan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM), Yayasan Talasemia Indonesia (YTI), serta organisasi profesi Perhimpunan Subspesialis Radiologi Anak Indonesia (PSRAI) menggelar Program Deteksi Dini Pada Lutut Penyandang Talasemia. Khususnya menyasar pada anak-anak penyandang Talasemia.
Head of Investment Specialist, Suluh Tripambudi Rahardjo berharap acara ini dapat meningkatkan deteksi bagi penyandang Talasemia dapat dilakukan sedini mungkin untuk mencegah resiko kecacatan akibat komplikasi penyakit tersebut. Selain itu, diharapkan agar pengetahuan dan kesadaran masyarakat sejak dini terkait penyakit Talasemia juga meningkat.
"Insight Investments Management bersama dengan YIIM dan YTI menekankan sangat pentingnya dukungan keluarga dan akses layanan kesehatan bagi pasien untuk dapat hidup berdamai dengan penyakit Talasemia," katanya dalam keterangan pers, Selasa (19/10).
Penyandang Talasemia memerlukan perawatan sejak dini dan terapi rutin agar dapat tetap memiliki kehidupan yang berkualitas dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Kepatuhan penyandang dalam mengkonsumsi obat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan.
Penerima manfaat Program Deteksi Dini Pada Lutut Penyandang Talasemia ini berjumlah 50 anak penyandang Talasemia berusia 2-17 tahun, yang dibagi dalam dua hari pemeriksaan. Penerima manfaat yang merupakan para penyandang Talasemia Mayor pada anak akan mengikuti program pemeriksaan kesehatan dan dapat memiliki hasil pemeriksaan berupa ekspertise USG lutut terkini sebagai upaya pencegahan terhadap risiko kecacatan.
Direktur PT Insight Investments Management Ria Meristika Warganda mengatakan program tersebut merupakan manfaat yang diperoleh dari produk reksa dana Insight Money (I-Money) dan Insight Money Syariah (I-Money Syariah). Secara tidak langsung Insight bersama para investor telah berkontribusi dalam mendorong berbagai aktivitas dan program untuk membangun Indonesia yang lebih sehat sejak dini.
Menurutnya, INSIGHT akan terus menunjukkan komitmen dalam mendukung pencapaian kualitas hidup yang lebih baik melalui berbagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Khususnya menghadapi penyakit yang tergolong langka atau rare disease, salah satunya adalah Talasemia.
Lebih lanjut, Ketua YIIM Bapak Chrisbiantoro berharap dengan adanya program ini, maka sosialisasi dan edukasi terkait Talasemia akan semakin gencar. Sehingga masyarakat juga semakin paham dan sadar tentang Talasemia.
"Indonesia termasuk negara dengan prevalensi Talasemia mencapai sekitar 3,8 persen dari seluruh populasi," katanya.
Ketua Yayasan Talasemia Indonesia, Ruswandi mengharapkan agar selanjutnya tak lagi hanya mengedepankan pengobatan, namun harus memprioritaskan pencegahan untuk memutus mata rantai penyebaran Talasemia. Yakni melalui edukasi dan kampanye pencegahan di lingkup sekolah.
Saat ini, terdapat lebih dari 10.531 pasien Talasemia yang ada di Indonesia, dan diperkirakan sekitar 2.500 bayi lahir dengan kondisi tersebut setiap tahunnya. Diketahui pula bahwa provinsi Jawa Barat adalah daerah dengan prevalensi Talasemia terbanyak se-Indonesia.