Rabu 20 Oct 2021 10:50 WIB

Warga Palestina Bentrok dengan Polisi Israel di Yerusalem

Ribuan Muslim hendak merayakan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Polisi Israel
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Polisi Israel

IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Warga Palestina mengalami bentrok dengan polisi Israel di sebuah tempat pertemuan populer, di luar Kota Tua Yerusalem. Kala itu, ribuan Muslim hendak merayakan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW.

Bentrok yang terjadi seolah pengulangan kekerasan awal tahun ini, yang akhirnya menyebabkan perang Gaza 11 hari pada bulan Mei. Polisi Israel mengatakan warga Palestina melemparkan batu ke polisi dan bus umum di dekat Gerbang Damaskus yang menuju ke Kota Tua. Mereka juga mengatakan 22 tersangka telah ditangkap.

Dilansir di Taiwan News, Rabu (20/10), ribuan warga Palestina telah berbaris di sepanjang tembok Kota Tua dan berhenti di gerbang, di mana sebuah band pramuka memainkan lagu kebangsaan Palestina. Mereka berupaya melanjutkan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa, di mana puluhan ribu orang berdoa untuk menghormati Maulid Nabi Muhammad.

Di sisi lain, Palestina mengatakan polisi Israel bergerak untuk membatasi pertemuan tahunan di dalam dan sekitar Gerbang Damaskus, dan menyebut hal ini sebagai tindakan provokasi.

 

Seorang fotografer //Associated Press// mengatakan beberapa lusin pemuda mulai meneriaki polisi dan melemparkan botol air, dimana setelahnya polisi menembakkan granat kejut. Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah merawat 17 orang yang terluka, termasuk 10 orang yang dibawa ke rumah sakit.

Sebelumnya, Warga Palestina mengalami bentrok dengan polisi Israel setiap malam, selama bulan suci Ramadhan pada bulan April dan Mei, atas keputusan menempatkan barikade polisi di Gerbang Damaskus, tempat berkumpul populer keluarga Palestina yang hendak liburan.

Bentrokan ini berlanjut, bahkan setelah barikade disingkirkan dan akhirnya menyebar ke kompleks masjid Al-Aqsa, sebuah situs flashpoint yang disucikan bagi umat Islam dan Yahudi.

Kekerasan yang berlanjut, bersama dengan upaya pemukim mengusir puluhan keluarga Palestina dari rumah mereka, akhirnya memicu perang keempat antara Israel dan kelompok militan Hamas yang berkuasa di Gaza.

Kota Tua berada di Yerusalem timur, yang direbut Israel dalam perang 1967 dan dianeksasi dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional. Israel menganggap seluruh kota sebagai ibu kotanya, sementara Palestina menginginkan Yerusalem timur menjadi ibu kota negara masa depan mereka.

Kompleks Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam dan paling suci bagi orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount karena menjadi lokasi kuil-kuil Yahudi di zaman kuno.

Selama dua minggu terakhir, perkelahian sporadis pecah di Gerbang Damaskus antara warga Palestina dan Israel, dan antara warga Palestina dan polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement