IHRAM.CO.ID, PETALING JAYA -- Wakil Presiden Partai Amanah di Malaysia, Mujahid Yusof Rawa, mengatakan, umat Islam harus peka terhadap semua aktivitas yang berkaitan dengan minuman beralkohol termasuk ketika memilih nama merek dan simbol.
Hal itu dia sampaikan menyusul kontroversi wiski Timah buatan Malaysia. Dia mengatakan, kebijakan tentang minuman beralkohol diperlukan untuk memastikan bahwa masalah yang berkaitan dengan alkohol tidak akan dipolitisasi berulang kali.
"Pelajaran dari isu wiski Timah ini, perlu ada ketegasan dari pemerintah untuk menjaga nama baik Islam dan posisinya di tanah air," ujarnya seperti dilansir dari laman FMT, Kamis (20/10).
Mujahid menambahkan, perdana menteri dan kabinetnya perlu menyatakan sikap mereka untuk memastikan nama Islam di Malaysia tidak ternoda, tanpa menyangkal hak-hak non-Muslim. Menurutnya, kebijakan minuman keras harus mencakup lima hal.
Pertama, melarang umat Islam untuk terlibat dalam pemrosesan, penjualan, pengangkutan dan penyajian alkohol, dan kegiatan terkait lainnya. Kedua, melarang segala promosi alkohol untuk menghormati Islam sebagai agama resmi negara.
Ketiga, melindungi kepekaan umat Islam dalam semua kegiatan terkait alkohol yang melibatkan non-Muslim, termasuk penyelenggaraan acara dan pemilihan nama merek dan simbol. Keempat, hak-hak non-Muslim dalam hal alkohol dan hal-hal terkait perlu dijauhkan dari eksploitasi politik.