Hal tersebut terlihat dengan banyaknya negara-negara di dunia yang fokus untuk mengembangkannya, termasuk negara-negara yang memiliki populasi muslim yang relatif sedikit, seperti Brazil, Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok.
"Indonesia harus bekerja lebih keras untuk dapat bersaing dalam merebut pangsa pasar global industri halal," kata Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah tersebut.
Pemerintah, lanjut Kiai Ma'ruf, juga sedang melakukan upaya dalam peningkatan peran industri halal agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Wapres menambahkan, dalam penyelenggaraan ISEF telah dilakukan beberapa program oleh semua unsur ekosistem ekonomi dan keuangan Syariah baik lingkungan pemerintahan, lembaga non pemerintahan, maupun masyarakat. Salah satunya penguatan industri halal Indonesia dalam Indonesia Halal Market Report untuk memberikan gambaran ekosistem industri halal Indonesia yang diharapkan dapat menarik investor asing.
Namun, kata Wapres, akselerasi industri halal perlu didukung oleh keterlibatan aktif konsumen, sehingga memerlukan adanya upaya untuk peningkatan literasi dan edukasi masyarakat.
"Dengan meningkatnya literasi dan edukasi diharapkan penggunaan produk halal akan meningkat," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
