IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) berharap pemerintah segera menyelesaikan semua yang berkaitan dengan teknis umroh. Sudah 21 hari sejak Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan kepastian, jamaah belum juga diberangkatkan.
"Untuk itu hal-hal teknis di antara dua negara yang dianggap serius harus segera diselesaikan dengan baik oleh kedua negara," kata pemilik Travel Maghfirah Firman M Nur saat dihubungi Republika belum lama ini.
Di antara hal teknis yang perlu diselesaikan adalah terkait protokol kesehatan Covid-19 di dalam dan luar negeri yang mesti dipatuhi.
"Agar kesempatan ibadah umroh yang bentar lagi diberikan ini menjadi kenyataan dan jamaah bisa segera ibadah," katanya.
Firman mengatakan apa yang disampaikan Menlu Retno itu membuat jamaah dan penyelenggara gembira, karena tidak lama lagi ibadah umroh bisa segera dijalankan.
"Berita baik yang disampaikan oleh Ibu Menlu pada tanggal 9 Oktober yang lalu betul-betul membangkitkan semangat dan gairah para penyelenggara dan semangat jamaah kembali untuk bisa menunaikan ibadah Umroh pada waktu dekat," katanya.
Firman berharap, statetmen Menlu Retno Marsudi bahwa umrah tidak lama lagi akan dibuka bisa menjadi kenyataan. Pada tanggal 9 Oktober Menlu Retno mengumumkan nota diplomasi yang isinya kesiapan Saudi menerima jamaah Indonesia.
"Semoga apa yang sampaikan Ibu Menlu tersebut segera menjadi kenyataan,"
Pemerintah mesti memastikan kapan waktu keberangkatan umrah bisa dimulai. Karena masyarakat Indonesia terutama yang tertunda keberangkatan sudah ingin segera berangkat ke Tanah Suci.
"Sehingga rasa rindu masyarakat Islam Indonesia dan juga para penyelenggara untuk kembali melayani jamaah agar segera terwujud sehingga kita dapat beribadah kembali ke Tanah Suci," katanya.
Firman memastikan, semua pihak yang memiliki kepentingan dengan kegiatan umrah pernyataan Menlu Retno dapat segera direalisasikan.
"Sangat berharap sekali berita gembira yang disampaikan ibu Menlu tanggal 9 Oktober lalu dapat segera direalisasikan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika