IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa berkomitmen menguatkan keislaman para Mualaf yang ada di Indonesia. Penguatan ini sesuai syariat dan peraturan perundang-undangan.
"Hal itu sesuai perintah Alquran dan Pengelolaan Zakat," ujar Juperta Panji Utama, General Manager Layanan Sosial Dompet Dhuafa, saat meresmikan Pesantren Mualaf di Desa Tegal Badeng Timur, Bali, Jumat (30/10).
Panji mengatakan, untuk tahap awal sekira 60 mualaf yang akan dibina dalam program ini. Tidak hanya pembinaan keislaman, para mualaf akan diberi pembinaan kewirausahaan dan kecakapan hidup lainnya.
Program ini sangat disambut baik Kemenag RI Provinsi Bali dan pemangku kepentingan lainnya. Kabid Bimas Islam Kemenag Bali H. Abu Siri mengapresiasi positif langkah yang diambil Dompet Dhuafa (DD).
"Mualaf memang perlu kita bantu keislaman dan kemandiriannya. Pemerintah berterima kasih kepada DD," katanya.
Dewan Pengawas Syariah DD, Izzudin Abdul Manaf berharap Pesantren Mualaf segera dikembangkan di Indonesia, khususnya di Bali. "Bagi DD, Mualaf hal strategis untuk dikembangkan agar selaras dengan semangat Islam yang Rahmatan lil 'Alamin."
Peresmian ini dihadiri 120 masyarakat, perangkat Desa, aktivis Bali Mualaf Development, Banser Tegal Badeng Timur, MUI Bali dan Jembrana, serta relawan sosial kemanusiaan di Bali.
Fajar Shofari Nugraha penanggung jawab program Pesantren Mualaf Nasional yang didampingi Pincab DD Bali, Fadly Hassan mengungkapkan terima kasih kepada donatur yang menjadi bagian penting Pesantren Mualaf.
"Semoga DD masih bisa mengembangkan program ini di lebih 5 provinsi yang sudah ada saat ini," katanya.