Profil publiknya sebagian besar terbatas pada pelepasan pesan selama hari libur Islam, dan Akhundzada diyakini menghabiskan sebagian besar waktunya di Kandahar, kota utama di jantung Afghanistan.
Pesan terakhirnya adalah pada 7 September, ketika dia mengatakan kepada pemerintah Taliban yang baru diangkat di Kabul untuk menegakkan hukum syariah saat mereka memerintah Afghanistan.
Pekan lalu, Mullah Yussef Wafa, gubernur Taliban di Kandahar dan sekutu dekat Akhundzada, mengatakan kepada AFP bahwa dia melakukan kontak rutin dengan pemimpin misteriusnya.
"Kami mengadakan pertemuan rutin dengannya tentang pengendalian situasi di Afghanistan dan bagaimana membuat pemerintahan yang baik," katanya dalam sebuah wawancara.
"Karena dia adalah guru kami dan guru semua orang. Kami mencoba belajar sesuatu darinya," tambahnya.
"Dia memberikan nasihat kepada setiap pemimpin Imarah Islam Afghanistan dan kami mengikuti aturannya, sarannya, dan jika kami memiliki pemerintahan yang progresif di masa depan, itu karena nasihatnya," ujar Wafa.