Selasa 02 Nov 2021 11:49 WIB

Wapres: Kemajuan Teknologi Jangan Sampai Bawa Kemudaratan

Kemajuan teknologi informasi membuka berbagai peluang untuk memperbaiki kehidupan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan agar perkembangan kemajuan teknologi bisa disikapi secara tepat. Sebab, jika tidak disikapi dan dikelola dengan benar akan membawa kemudaratan.

"Perubahan ini dapat membawa kemaslahatan atau kemudaratan, tergantung bagaimana kita menyikapi dan mengelolanya," ujar Wapres saat hadir di acara Dies Natalis ke-7 sekaligus peresmian Gedung Kampus 2 UNU Kalimantan Timur, Selasa (2/11).

Baca Juga

Wapres mengatakan, kemajuan teknologi informasi membuka berbagai peluang baru untuk memperbaiki kehidupan manusia. Namun di sisi lain, perkembangan teknologi informasi juga membawa tantangan dan risiko karena teknologi telah mengubah banyak aspek kehidupan dalam hitungan detik.

Salah satu kemudaratan dari kemajuan teknologi informasi adalah penyebaran secara masif paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara serta terjadinya disinformasi atau informasi yang tidak benar (hoax).

 

Wapres menjelaskan, salah satu sebab terjadinya disinformasi secara masif adalah adanya algoritma kurasi.

"Algoritma kurasi membuat setiap orang atau kelompok orang meyakini hanya terhadap informasi yang dipasok dari kelompoknya sebagai kebenaran, sementara kelompok lain berpedoman pada kebenaran yang diyakini kelompoknya sendiri," ujar Kiai Ma'ruf.

Menurutnya, ini yang kemudian dapat menimbulkan keterbelahan dan perpecahan umat serta bangsa. Karena itu, ia menilai perlunya peran perguruan tinggi untuk membekali mahasiswa untuk senantiasa berpikir kritis dalam menyikapi arus informasi, dengan berpegang teguh pada aqidah, akhlak, dan ilmu  pengetahuan.

Perguruan tinggi kata Wapres, sebagai tahap akhir pendidikan formal seyogianya juga diharap tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkuat aqidah, akhlak dan karakter kebangsaan generasi muda.

"Membangun karakter tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi harus dilatih dan dibina secara terus menerus, sehingga tumbuh nilai-nilai kebangsaan dan rasa cinta kepada tanah air, serta harus dimulai sejak dini," ujarnya.

Karena itu, Wapres mendorong UNU Kaltim untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan kompetitif, mampu bersaing secara global dengan tetap berakhlak mulia dan memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Ia juga berpesan agar kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk pengembangan diri, berkontribusi bagi masyarakat dan mencapai cita-cita bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement