IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Seorang muslim dapat melakukan tujuh amalan yang pahalanya bisa terus mengalir setelah meninggal dunia. Amalan-amalan saleh ini telah ditegaskan oleh Nabi Muhammad Saw dalam sebuah hadits.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
سبع يجري على العبد أجرهن وهو في قبره بعد موته، من علم علما أو كرى نهرا أو حفر بئرا أو غرس نخلا، أو بنى مسجدا، او ورث مصحفا أو ترك ولدا يستغفر له بعد موته
“Tujuh amalan yang mengalir pahalanya bagi seorang hamba yang sudah meninggal dunia, yaitu mengajarkan ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanam kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf Alqur’an, dan meninggalkan anak yang senantiasa memohonkan ampunan untuknya setelah dia meninggal dunia.”
Al Azhar Fatwa Global Center menjelaskan tentang sebuah amalan yang pahalanya sama dengan pahala ibadah haji dan umrah, yaitu ketika umat Islam menuju masjid dalam keadaan suci. Dalam hadits, Nabi bersabda,
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ، وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ، وَصَلَاةٌ عَلَى أَثَرِ صَلَاةٍ لَا لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ فِي عِلِّيِّينَ
“Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci menuju shalat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji. Barangsiapa keluar untuk salat Sunnah Duha, yang dia tidak melakukannya kecuali karena itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang berumrah.” (HR Abu Daud).