Rabu 03 Nov 2021 00:59 WIB

Melawan Islamofobia di Dunia Golf

Golf bukanlah olahraga yang dimainkan oleh Muslim atau pria berkulit cokelat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Golf (ilustrasi)
Foto: Antara/Andika Wahyu
Golf (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,  LONDON -- Adalah Amir Malik, sosok yang ingin memberdayakan dan menginspirasi umat Islam untuk masuk ke dunia golf. Sejak menekuni golf tujuh tahun lalu, dia telah mengalami segalanya mulai dari ketidakpedulian hingga permusuhan karena agamanya dam warna kulitnya.

Sebagai seorang Muslim yang taat, ia sholat lima waktu, dan hanya makan daging halal dan menghindari budaya judi dan minum yang populer di klub golf. Dia tidak pernah meminta orang lain untuk berubah. Namun dia mengakui, banyak orang yang melewatkan shalat di lapangan golf karena merasa malu.

Baca Juga

"Saya mulai bermain golf pada waktu yang sama dengan sekelompok teman dekat dan kami semua sangat gugup pergi ke lapangan golf," kata Malik mengakui, dilansir dari Todays Golfer, Selasa (2/11).

Golf tidak seperti kriket. Malik dan rekan-rekannya, ketika mulai menjelajahi lapangan golf yang berbeda, mereka benar-benar menyadari bahwa golf bukanlah olahraga yang dimainkan oleh Muslim atau pria berkulit cokelat.

"Sering kali saya mengunjungi klub anggota pribadi, saya dibuat merasa tidak nyaman, seperti saya tidak termasuk. Saya pria yang cukup percaya diri, tetapi sikap seperti itulah yang membuat orang menjauh," kata dia.

Muak dengan perasaan tidak diinginkan, Malik telah membuat misinya untuk memberdayakan dan menginspirasi pegolf Muslim untuk mematuhi prinsip-prinsip mereka sehingga Malik mendirikan Asosiasi Golf Muslim pada 2019.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement