IHRAM.CO.ID, Oleh: Febrianto Adi Saputro, Flori Anastasia Sidebang
JAKARTA -- Jenderal TNI Andika Perkasa diusulkan Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Panglima TNI untuk disetujui DPR RI. Usulan itu tertuang Surat Presiden (Surpres) Pengganti Panglima TNI yang selanjutnya telah diterima DPR RI.
"Pada hari ini melalui Mensesneg Presiden telah menyampaikan Surat Presiden mengenai usulan calon Panglima TNI kepada DPR RI atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa S.E., M.A.. M.SC.," kata Ketua DPR, Puan Maharani, Rabu (3/11).
Puan mengatakan DPR akan menindaklanjuti Surat Presiden mengenai usulan calon Panglima TNI tersebut melalui rapat pimpinan untuk kemudian dilakukan rapat paripurna. Sementara fit and proper test akan dilakukan Komisi I DPR RI.
"Selanjutnya Komisi I akan melaporkan hasil pelaksanaan fit dan proper test di dalam rapat paripurna untuk dapat mendapatkan persetujuannya," ujarnya.
Puan memastikan DPR dalam memberikan persetujuan Panglima TNI usulan Presiden akan memperhatikan berbagai aspek dan dimensi. Puan meyakini Panglima TNI yang disetujui DPR dapat menjaga tugasnya dengan baik sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang TNI.
"Tentu saja persetujuan DPR RI terhadap calon Panglima yang diusulkan oleh Presiden disampaikan kepada Presiden paling lambat 20 hari tidak termasuk masa reses dan terhitung sejak permohonan," tuturnya.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno hadir ke DPR menyampaikan surpres pengganti Panglima TNI. Hadir juga mendampingi Puan dalam konferensi pers hari ini yaitu Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus, Racmat Gobel.
Mensesneg mengatakan keputusan tersebut diambil sebelum presiden terbang mengunjungi sejumlah negara. "(Keputusan Jokowi pilih Andika) Sebelum berangkat ke luar negeri," kata Pratikno di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (3/11).
Pratikno menjelaskan alasan Istana memilih Andika lantaran syarat Panglima TNI harus dijabat oleh seorang kepala staf. Pratikno mengungkapkan Presiden memilih antara Kepala Staf Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Darat (AD).
"Kepala stafnya kan sekarang ini kan TNI AU sudah panglima jadi pilihannya AD dan AL, Pak Presiden sudah memilih Angkatan Darat," ujarnya.
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengungkapkan pelantikan Panglima TNI baru tidak harus dilakukan sebelum tanggal 8 November 2021. Namun Pemerintah berharap DPR bisa segera memproses Surat Presiden (surpres) yang baru dikirimkannya hari ini.
"Sebagaima kita tahu (Panglima TNI) Hadi Tjahjanto telah memasuki akhir masa jabatan pada bulan November ini. Oleh karena itu, kami atas nama Pemerintah sangat mengharapkan kepada ibu ketua DPR, bapak pimpinan DPR dan seluruh anggota DPR untuk bisa segera memproses," kata Pratikno, Rabu (3/11).
Pratikno mengatakan Pemerintah sangat mengharapkan bisa memperoleh persetujuan dari DPR secepatnya. Sehingga Pemerintah bisa segera menerbitkan keputusan presiden.
"Dan juga Presiden segera bisa melantik panglima TNI yang baru sebelum panglima TNI yang sekarang ini berakhir masa jabatannya," ujarnya.
Profil
Andika Perkasa lahir di Bandung, 21 Desember 1964 dan merupakan lulusan Akademi Militer 1987. Ia mengawali karier sebagai perwira pertama infanteri Kopassus Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.
Setelah itu, Andika melanjutkan karirnya ke jajaran perwira menengah dengan menjadi Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta. Lalu, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara.
Karir menantu mantan Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) AM Hendropriyono ini terus meningkat hingga menjadi perwira tinggi bintang satu dengan mendapatkan kepercayaan sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) pada November 2013. Posisi ini diduduki oleh perwira berpangkat brigadir jenderal.
Selanjutnya, pada Oktober 2014, Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan pangkat mayor jenderal. Tak lama menjabat sebagai Danpaspampres, ia ditunjuk sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada 30 Mei 2016, sebelum kemudian ditarik ke Jakarta memegang Komandan Kodiklat TNI-AD pada 15 Januari 2018.
Enam bulan kemudian, suami Diah Erwiany itu ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis AD (Pangkostrad) yang merupakan sebuah posisi bergengsi di lingkungan TNI AD. Pria yang memiliki tubuh berotot dan atletis ini kemudian dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada November 2018.
Selain memiliki karier militer yang cemerlang, Andika juga dikenal cakap di bidang akademik. Dia sempat melanjutkan studi di Universitas Harvard untuk jenjang magister. Lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada 2000 ini menyabet gelar doktoralnya di Universitas George Washington.
Andika juga diketahui pernah mendapatkan beberapa penghargaan. Diantaranya adalah Bintang Kartika Eka Paksi Nararya dan Bintang Yudha Dharma Pratama.