Kamis 04 Nov 2021 05:41 WIB

 Sedikit Cerita Muslim Filipina di Amerika

Tidak diketahui berapa banyak Muslim Filipina berada di Amerika.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Muslimah melaksanakan shalat Idul Fitri di Luneta Park di Metro Manila, Filipina, 25 Juni 2017.
Foto: Reuters/Dondi Tawatao
Muslimah melaksanakan shalat Idul Fitri di Luneta Park di Metro Manila, Filipina, 25 Juni 2017.

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Bulan Oktober secara resmi ditetapkan sebagai Bulan Sejarah Amerika Filipina (Filipino American History Month/FAHM) pada 1992. Untuk menghormati kedatangan pemukim Filipina pertama di Amerika Serikat (AS), FAHM adalah periode untuk refleksi dan perayaan.  

"Kelompok-kelompok tertentu dalam minoritas yang lebih besar dapat menggunakan waktu dan ruang untuk merangkul identitas mereka. Muslim Filipina adalah salah satu contohnya," kata penulis Chicago Monitor, Lily McNulty, dilansir dari laman Chicago Monitor pada Rabu (3/11).

Baca Juga

Filipina merupakan salah satu negara terpadat di Asia Tenggara. Dengan satu-satunya referensi banyak orang adalah Manny Pacquiao atau hubungan kolonialnya dengan Amerika Serikat. 

Filipina merupakan negara dengan penduduk beragama Katolik terbesar di Asia Tenggara. Namun, Filipina Selatan merupakan bagian dari tradisi Islam yang kaya sejak abad ke-13. 

Terlepas dari pengaruh Katolik yang menyeluruh, Islam telah berkembang di komunitas-komunitas yang lebih kecil. Mindanao adalah pulau selatan yang paling terkenal, dengan lebih dari dua puluh persen penduduknya mengidentifikasi diri sebagai Muslim.

"Presiden kontroversial, Rodrigo Duterte, telah menantang struktur kekuasaan agama tradisional.  Dikenal karena ucapannya yang menggelegar dan sering ofensif, Duterte terus mengejutkan bangsa," kata McNulty.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement