IHRAM.CO.ID, KABUL -- Taliban melarang warga untuk menggunakan mata uang asing seperti dolar AS, rupe, dan mata uang asing lainnya dalam setiap transaksi.
"Situasi ekonomi dan kepentingan nasional di negara ini menuntut agar semua warga Afghanistan menggunakan mata uang Afghanistan dalam setiap transaksi," kata wakil Menteri Penerangan pemerintah sementara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip laman Anadolu Agency, Kamis (4/11).
Mujahid mendesak semua warga negara termasuk pemilik toko, pedagang untuk melakukan semua transaksi dalam mata uang Afghanistan. Setiap warga Afghanistan juga didesak secara ketat menahan diri dari menggunakan mata uang asing, sebab menurut Taliban penggunaan mata uang asing berdampak negatif terhadap perekonomian negara.
"Dan itu menyakiti semua warga negara," katanya. Dia memperingatkan setiap pelanggaran akan ditangani secara hukum.
Dolar AS telah digunakan secara luas di pasar Afghanistan. Dolar AS juga digunakan untuk perdagangan di daerah yang berbatasan dengan tetangga Afghanistan, seperti Pakistan.