IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Mata-mata top Mesir, Abbas Kamel akan mengunjungi Israel akhir bulan ini untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennet dan pejabat senior.
Kamel mengatakan, hubungan antara Israel dan Mesir berjalan dengan baik. Dia menambahkan, Mesir melakukan komunikasi kepada Israel dan Palestina setiap hari untuk membicarakan tentang menstabilkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Dilansir Middle East Monitor, Jumat (5/11), Mesir sedang mengerjakan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas. Pada Agustus, Kamel mengunjungi Israel untuk membahas kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas setelah pemboman di Gaza pada Mei.
Mesir secara tradisional memainkan peran mediator dalam konflik antara Israel dan Palestina. Sejak beberapa negara Teluk menormalkan hubungan dengan Israel, Mesir harus berupaya lebih keras untuk mempertahankan peran sebagai mediator.
Kamel mengatakan, pertemuan antara Bennett dengan Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi pada September di Sharm El-Sheikh berjalan sangat baik. Mesir mengatakan, pertemuan itu membahas cara dan upaya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian antara Israel dan Palestina.
Analis mengatakan, keberhasilan Mesir sebagai penengah antara Israel dan Palestina dapat membantu memperbaiki hubungan antara Al-Sisi dan Presiden AS Joe Biden. Mereka telah saling mengkritik sekutunya karena pelanggaran hak asasi manusia yang berlebihan. Setelah perang di Gaza dan upaya mediasi Al-Sisi, Biden melakukan panggilan pertamanya ke presiden Mesir sejak dia menjabat.
Pada Oktober, otoritas Mesir tertarik untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan Israel, melalui peningkatan volume pertukaran perdagangan melalui persimpangan Nitzana. Rencana ini muncul setelah Kamel bertemu dengan Menteri Ekonomi Israel Orna Barbivai dan membahas cara-cara untuk mendukung hubungan perdagangan serta ekonomi.