IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustadz Abdullah Zaen Lc.,MA mengungkap, manusia hidup di zaman yang jauh berbeda dibanding masa ayah dan kakeknya terdahulu. Satu hari saja orang tua melalaikan anak, bisa puluhan pemahaman rusak masuk ke otak anak.
Menurutnya, puluhan atau ratusan tontonan tak pantas menyasar telah mata anak. Puluhan aktivitas tidak bermanfaat menyibukkan waktu anak.
"Bagaimana bila kita melalaikan anak kita selama berbulan-bulan, tanpa ada nasehat, wejangan dan arahan?," ucap Ustadz dalam keterangan persnya, Jumat (5/11).
"Wahai para orang tua, kebutuhan mendesak anak kita bukanlah baju baru, gadget tercanggih, uang saku yang banyak atau warisan yang melimpah ruah. Namun yang dibutuhkan mereka adalah penanaman kecintaan kepada Allah dan selalu merasa diawasi oleh-Nya. Galilah potensi kebaikan anak, lalu rawatlah dan kembangkanlah potensi tersebut. Kenali potensi keburukan anak, lalu obatilah, minimalisirkanlah dan cabutlah," lanjut Ustadz.
Ustadz Abdullah mengatakan, hendaknya para orang tua, tak beralasan tidak punya waktu. Para sahabat dahulu pergi berjihad berbulan-bulan ke seantero dunia, lalu mereka pulang menemui keluarga mereka. Mendidik putra-putri mereka, serta mewariskan iman dan akhlak.
"Jangan beralasan ini dan itu. Anak memerlukan ketegasan sang ayah dan kelembutan sang ibu. Keduanya sangat dibutuhkan anak. Jangan berdalih sibuk mencari nafkah. Apalah gunanya nafkah yang menghasilkan generasi yang kosong dari prinsip keimanan dan akhlak mulia," kata Ustadz Abdullah.