Zainab Ramahi dari Oakland mengungkapkan pengalamannya menghadapi Islamofobia saat kuliah di Universitas California (UC), Berkeley. Ramahi mengaku mengalami serangan baik mikro maupun makro. Ada mahasiswa yang menggunakan mushola kecil di kampus sebagai ruang tidur umum, sambil menginjak-injak sajadah.
Namun yang lebih membuatnya terkejut saat mendengar 'sampah Islamofobia' dari salah seorang pembicara terhormat yang diundang ke kampus. Seorang pembicara, kenangnya, menyebut orang Palestina sebagai 'binatang'.
"(Itu) sangat merusak jiwa saya," kata Ramahi.
Seorang mahasiswa doktoral di California Institute of Integral Studies, Isra Wazna turut mengalami hal serupa. Wazna berimigrasi ke Bay Area dari Arab Saudi pada 2006. Wazna mengatakan bahwa dia menghadapi Islamofobia secara rutin.
"Ini adalah tempat yang penuh dengan kontradiksi," katanya.
Suatu hari ada kejadian yang membuatnya mempertimbangkan kembali untuk memakai jilbabnya. Saat itu malam dan dia berada di kampus universitas setempat dengan seorang teman. Mereka berhenti untuk mengambil uang dari ATM, dan keduanya mendengar suara ban berhenti. Teman Wazna berteriak ketika sebuah mobil mendekati Wazna. Kemudian mobil itu menjauh, dan membuat Wazna dan temannya terguncang. Bagi Wazna, itu jelas merupakan tindakan Islamofobia. Dia tidak melaporkan kejadian itu kepada pihak berwenang.