Meskipun itu adalah buku yang terdiri dari seniman Muslim, Virani menegaskan dalam seruannya untuk pengajuan bahwa ia tidak ingin seniman merasa tertekan untuk menjadi Muslim.
"Nuansanya di sini adalah saya memberikan kesempatan kepada seniman dan penulis individu untuk memutuskan sendiri hubungan mereka sebagai Muslim (dan) apakah mereka ingin memasukkannya ke dalam karya mereka," katanya.
Sentimen tersebut digaungkan oleh Khan, yang karyanya dalam antologi adalah puisi berjudul Identity. Sebagian surat cinta dan sebagian kritik, puisinya mengeksplorasi sejarah kolonisasi Ottawa, reputasinya sebagai kota yang terlupakan, dan apa artinya baginya sebagai rumah pilihannya.
"Apa yang menurut saya sangat menarik tentang Ottawa adalah bahwa Ottawa memang memiliki reputasi tertentu dan seperti semua reputasi, itu adalah campuran dari generalisasi dan persepsi. Dan saya pikir kenyataannya sangat berbeda dan unik," ujarnya.
Sementara Khan mengatakan agamanya hanyalah salah satu bagian dari identitasnya, memiliki lensa Muslim membuat tulisan menjadi jauh lebih menarik. Khan mengatakan, dia mendapati dirinya merenungkan pertanyaan seputar keaslian multikulturalisme Ottawa dan tempatnya sebagai imigran di wilayah Algonquin yang tak tergoyahkan ke depan.
"Semakin tua saya, semakin saya menyadari betapa pentingnya representasi, siapa yang (dianggap) seniman Kanada. Semua itu membantunya mempertimbangkan seperti apa masa depan dan apa yang dapat kita sumbangkan dan bangun di sini," tuturnya.