Selasa 09 Nov 2021 14:31 WIB

Komunitas Muslim di Prancis Kutuk Vandalisme di Tiga Kota

Orang tak dikenal melukis tanda salib Lorraine di masjid

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Masjid di Prancis / Ilustrasi
Foto: bloomberg.com
Masjid di Prancis / Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, PARIS – Komite Koordinasi Muslim Turki di Prancis mengutuk tindakan Islamofobia yang menargetkan masjid di tiga kota, yaitu Montlebon, Pontarlier, dan Roubaix. Pernyataan itu muncul setelah orang-orang tak dikenal melukis tanda salib Lorraine di masjid pada larut malam 6 November lalu.

France 3 melaporkan tindakan vandalisme menargetkan masjid-masjid Persatuan Urusan Agama Islam-Turki. Presiden Asosiasi Turki Pontarlieras mengatakan vandalisme adalah tindakan anti-Muslim mengingat adanya simbolisme salib.

Karena salib Lorraine melambangkan perlawanan Prancis terhadap pendudukan Nazi pada tahun 1940-an, penggunaannya oleh beberapa aktivis dan simpatisan gerakan sayap kanan di Prancis mencerminkan argumen islamofobia. Menurut mereka, kelompok Muslim menyerang dan menjajah Prancis.

Komite Koordinasi Turki menekankan perlunya tetap bersatu di Prancis untuk menghindari tindakan yang menimbulkan kebencian. Selain itu, mereka mengajak masyarakat untuk bertindak cepat supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi. Mereka percaya pasukan keamanan dapat segera menemukan pelaku.

Wali kota Pontellier pergi ke masjid yang dirusak dan berjuang bersama komunitas Muslim kota. “Kami tidak bisa menerima itu. Kita harus saling menghormati. Ini benar-benar tidak bisa ditoleransi,” kata dia.

Dia menyayangkan tindakan merusak rumah ibadah masih terjadi. “Saya tidak mengerti penggunaan salib Lorraine. Ini adalah simbol gerakan perlawanan melawan pendudukan Nazi. Sangat tidak pantas menggunakan salib Lorraine untuk menandai penentangan terhadap Islam,” tambahnya.

Menjelang pemilihan presiden tahun depan, politik Prancis terlihat terbelah dan mengkhawatirkan sentimen dan retorika anti-Muslim. Tindakan vandalisme yang terinspirasi dari Islamofobia telah dicatat dalam beberapa bulan terakhir.

Dilansir Morocco World News, Selasa (9/11), awal tahun ini, umat Islam di Rennes mengungkapkan rasa frustrasinya setelah menemukan dinding masjid mereka label mengejutkan yang menghina Islam dan Nabi Muhammad. “Katolik adalah agama negara” dan “Tidak untuk Islamisasi” adalah beberapa pesan pengacau yang ditinggalkan di masjid di Rennes.

Terlepas dari normalisasi yang berkembang dari contoh-contoh Islamofobia, banyak pengamat berpendapat perkembangan yang paling mengkhawatirkan adalah dukungan nyata Presiden Emanuel Macron dari beberapa poin pembicaraan sayap kanan tentang separatisme Islam untuk meningkatkan pemilihannya kembali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement