IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade) menyebut banyak negara ingin berkolaborasi dengan Malaysia. Salah satu tujuannya, untuk memperkuat ekosistem halal global.
Wakil kepala eksekutif Matrade, Sharimahton Mat Saleh, mengatakan industri halal global menghadirkan peluang besar dengan pasar yang sekarang bernilai 3,1 triliun dolar AS atau senilai Rp 44 kuadriliun.
"Malaysia tetap menjadi pemimpin global utama dalam ekonomi halal, mempertahankan posisi teratasnya di Global Islamic Economic Indicators (GIEI) selama delapan tahun berturut-turut," kata dia dikutip di AhlulBayt News Agency, Rabu (10/11).
Raihan prestasi ini juga disebut sebagai indikator pemulihan kinerja ekspor Halal Malaysia yang menjanjikan, sejalan dengan kinerja perdagangan negara yang terlihat dalam sembilan bulan pertama tahun 2021.
Matrade mempromosikan produk dan layanan halal Malaysia secara global di World Expo 2020 di Dubai. Matrade memiliki fokus menyatukan bisnis untuk menangkap peluang bisnis-ke-bisnis (B2B), serta mencari kerja sama pemerintah-ke-pemerintah (G2G) di pameran ini.
Sebagai organisasi promosi perdagangan nasional Malaysia, Matrade memimpin misi percepatan ekspor pada ekosistem digital Halal, yang berjalan dari 14-20 November untuk menjalin kemitraan yang langgeng di Expo 2020 di Dubai.
Dengan tema "Connecting Minds, Creating the Future", World Expo 2020 di Dubai akan menjadi platform yang sangat baik bagi para eksportir Malaysia untuk terhubung dengan komunitas global, yang meningkatkan kepemimpinan Malaysia dalam perdagangan dan ekonomi global halal.
Menurut Matrade, Malaysia mengakui fakta Uni Emirat Arab (UEA) juga telah memantapkan dirinya sebagai pusat regional untuk produk dan layanan halal.
Kolaborasi yang terjadi akan mencakup berbagi pengetahuan, pengembangan kapasitas dan pencocokan bisnis guna menciptakan lanskap bisnis yang dinamis dan berkelanjutan, untuk segmen konsumen ramah Muslim menggunakan jaringan perdagangan regional Dubai yang luas.
Sharimahton mengatakan negara-negara harus bergerak bersama, karena mereka memainkan peran utama dalam mempromosikan agenda halal secara global.
“Kompetisi yang kooperatif pada akhirnya akan menguntungkan kita, tetapi yang terpenting, kita harus menemukan cara untuk bekerja sama dan mencapai saling pengakuan untuk mengembangkan lebih banyak peluang bisnis,” lanjutnya.