Sementara, Shtayyeh juga membantah laporan tentang inisiatif AS untuk membentuk pemerintah persatuan Palestina. Saluran berita Israel i24 telah melaporkan bahwa pemerintahan Biden merencanakan inisiatif untuk membentuk pemerintahan baru yang akan mencakup menteri dari Hamas dan Fatah dalam upaya untuk memulihkan perpecahan.
Dia juga mengkritik pengumuman baru-baru ini oleh otoritas Israel tentang rencana untuk membangun lebih banyak unit pemukiman baru di Tepi Barat. Shtayyeh lantas meminta AS dan negara-negara Eropa untuk membantu mempertahankan solusi dua negara dengan menekan Israel untuk menghentikan rencananya.
"Israel mengobarkan tiga perang melawan kami: Perang melawan geografi, melalui perampasan tanah; perang melawan penduduk, yang diwakili di lingkungan Sheikh Jarrah; dan perangnya terhadap uang Palestina, melalui pemotongan dari pendapatan Palestina," katanya.
Shtayyeh menuduh Israel secara ilegal menyita antara 220 juta (70,6 juta dolar) dan 250 juta shekel per bulan tanpa audit keuangan independen. "Kami berdarah, secara finansial," tambahnya.