IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Pihak gim series Call of Duty cabang Timur Tengah meminta maaf pada Kamis (11/11) atas konten Islamofobia dalam serial gim Vanguard terbaru. Insiden tersebut menyebabkan kegaduhan di sejumlah pemain menuntut penghapusan materi ofensif.
Gim yang dirilis pada 5 November lalu menampilkan adegan halaman dari kitab suci umat Islam Alquran berserakan di lantai dan berlumuran darah. Pengembang gim terkemuka di dunia dan pemain Muslim mengecam adegan tersebut.
“Call of Duty dibuat untuk semua orang. Ada konten yang salah dimasukkan. Sejak itu, sudah dihapus dan kami sangat meminta maaf. Kami mengambil langkah secepatnya untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang,” kata Call of Duty Timur Tengah dalam sebuah pernyataan.
Namun, beberapa Muslim mempermasalahkan dampak dari insiden itu. “Permintaan maaf tidak cukup untuk mengatasi dampak global yang ditimbulkan. Tim harus meminta maaf dan mengatasi ini karena telah memengaruhi lebih dari dua miliar Muslim di seluruh dunia, bukan hanya di dunia Arab,” kata salah seorang warganet @nazihfares.
Dilansir The New Arab, Ahad (14/11), warganet lain menyoroti peletakkan teks kitab suci di tanah atau area yang biasa dilewati orang-orang. “Tolong tidak meletakkan teks dari Alquran di tanah atau di tempat orang biasa berjalan di atasnya. Jika Anda berpikir agama adalah omong kosong, Anda harus menghormati budaya dan kepercayaan dari dua miliar orang dalam video game,” ujar @tha_rahmi.
Sebelumnya pada tahun 2012, Call of Duty juga menyinggung penggemar Muslim. Hadits atau perkataan Nabi Muhammad muncul di cermin kamar mandi dalam permainan Modern Warfare 2 yang kemudian dihapus.
https://english.alaraby.co.uk/news/gamers-blast-call-duty-over-islamophobic-content