Senin 15 Nov 2021 20:02 WIB

Islam Dinilai Bisa Jadi Instrumen Diplomasi Indonesia

Dunia Islam berharap dengan peran Indonesia.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Umat muslim (ilustras)
Foto:

Di seminar yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan, penghargaan yang tinggi kepada UMY atas dukungan dan kesediaannya untuk bersama-sama Kemenko Perekonomian menyiapkan Presidensi G20 di Indonesia tahun depan.

Menurutnya, Presidensi G20 memiliki dua arti penting. Pertama, sebagai sarana sosialisasi dari peluang dan aspirasi Presidensi G20 Indonesia terhadap dunia. Kedua, memberikan masukan kepada pemerintah untuk memaksimalkan manfaat Presidensi Indonesia bagi masyarakat. 

"G20 adalah forum koordinasi kebijakan yang lahir sebagai respon terhadap krisis di tahun 1998 dan 1999 yang merepresentasikan 85 persen PDB dunia, dan 75 persen perdagangan dunia, dan 80 persen investasi global, serta dua per tiga dari populasi penduduk," ujarnya.

Airlangga mengatakan, Indonesia menjadi bagian G20 sejak awal karena negara G7 melihat bahwa upaya penyelesaian krisis tidak akan efektif tanpa keterlibatan negara ekonomi berkembang yang terdampak akibat krisis tersebut. Menjadi Presidensi G20 adalah kehormatan sekaligus harapan bagi pemerintah untuk turut andil mencari exit policy dari Pandemi Covid-19.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement